Home » » Keutamaan Orang Sakit,Adab Dan Akhlak Terhadap Orang Sakit

Keutamaan Orang Sakit,Adab Dan Akhlak Terhadap Orang Sakit

Written By Shalawat tibbil qulub on Sunday 19 October 2014 | 06:58

Foto : Nasriawan Nur di RSUPWAHIDIN Makassar by ; Agustan
Keutamaan Orang Sakit
# Meskipun Sakit, Pahala Amal Yang Tidak Dikerjakan Tetap Mengalir
Mungkin ada beberapa dari kita yang tatkala tertimpa penyakit bersedih karena tidak bisa malakukan aktivitas, tidak bisa belajar, tidak bisa mencari nafkah dan tidak bisa melakukan ibadah sehari-hari yang biasa kita lakukan. Bergembiralah karena Allah ternyata tetap menuliskan pahala ibadah bagi kita yang biasa kita lakukan sehari-hari. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيما صحيحا
“Apabila seorang hamba sakit atau sedang melakukan safar, Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia lakukan ibadah di masa sehat dan bermukim.”[1]
 Adab Dan Akhlak Terhadap Orang Sakit
Orang yang sakit sangat membutuhkan perhatian lebih dari kita yang dianugrahi kesehatan. Lebih-lebih penyakitnya agak parah, jiwa mereka sedang labil dan butuh penguatan jiwa, butuh hiburan serta nasehat agar bersabar dan berharap pahala. Oleh karena itu Agama Islam yang mulia sangat memperhatikan keadaan orang sakit. Berikut beberapa adab dan akhlak berkaitan denga orang sakit serta beberapa contoh aplikasi dan pengalaman kami sebagai petugas medis sesuai kenyataan di lapangan.
>>Menghibur dan memberikan nasihat kesabaran kepada orang sakit
Ini peran kita ketika menjenguk dan menjaga orang sakit, mereka sangat butuh hiburan, teman mengobrol untuk melupakan sejenak sakitnya. Akan tetapi yang paling penting adalah kita ingatkan tentang akhirat dan pahala yang sangat besar diakhirat kekal, dunia abadi yang tidak bisa dibandigkan dengan dunia.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب ٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas“. (Surat Az Zumar : 10).
Kita menghibur dengan hadits-hadits berikutnya:
Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّ جُلُودَهُمْ قُرِضَتْ بِالْمَقَارِيضِ مِمَّا يَرَوْنَ مِنْ ثَوَابِ أَهْلِ الْبَلاَءِ.
”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.”[1]
Dan beliau shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.”[2]
Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.”[3]
Menghibur dengan doa ketika menjenguk:
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ.
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah.” [4]
Contoh Aplikasinya:
Ketika rasa sakit agak mereda atau pasien baru bangun tidur, kita ajak ngobrol ringan dan sedikit ajak bercanda. Karena terlalu serius juga bisa membuat pasien jenuh. Jangan lupa coba ajak pasien jika mampu berjalan-jalan sekitar kamar atau diluar kamar boleh sambil membawa infus jika memang bisa. Agar pasien tidak jenuh. Kita berusaha memasukkan kegembiraan kepada saudara muslim kita.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

My Instagram

Instagram
 
Support : As'adiyah | Buya Yahya | Your Link
Copyright © 2015. Tibbil Qulub - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger