Home » » Sekelumit Tentang Ilmu Dakwah

Sekelumit Tentang Ilmu Dakwah

Written By Shalawat tibbil qulub on Saturday 28 March 2015 | 20:51


a.      Pengertian Dakwah Secara Etimologis
Kata dakwah adalah devinisi dari tata bahasa Arab merupakan bentuk masdar dari kata kerja “da’a”, “yad’u”, “da’watan” yang berarti memanggil, mengundang, atau mengajak, Di dalam AL-Qur;an Kata Dakwah ditemukan tidak kurang dari 198 kali dengan makna yang berbeda-beda, setidaknya ada 10 macam makna, yaitu :
1.Mengajak dan menyeru,                   6. Meminta,
2.Berdo'a,                                            7. Mengundang,
3.Mendakwa,                                      8. Malaikat Israfil
4.Mengadu,                                         9. Gelar,
5.Memanggil,                                      10. Anak angkat.
b.      Pengertian Dakwah Secara Terminologis
Definisi dakwah dari literatur yang ditulis oleh pakar-pakar dakwah adalah:
v  Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran ALLAH yang benar dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik (Aboebakar Atjeh. 1971:6)
v  Dakwah adalah seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan ‘amar ma’ruf nahi munkar. (Prof.Dr.Hamka.2011:2)
v  Dakwah adalah mengandung arti kewajiban yang menjadi tanggung jawab seorang muslim dalam ‘amar ma’ruf nahi munkar. (Muhammad Natsir.2011:2)
v   Dakwah adalah suatu aktifitas yang mendorong manusia agar memeluk agama islam melaui cara yang bijaksana. dengan materi ajaran Islam, agar mereka mendapatkan kesejahteraan kini/di dunia dan kesejahteraan nanti/di akhirat. (A. Masykur Amin)
v  Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat. (Prof.Dr.M.Qurais Syihab.2008:22 )
v  Dakwah ialah mengajak dan mengmpulkan manusia untuk kebaikan serta membimbing ereka kepada petunjuk dengan cara ber-‘amar ma’ruf nahi munkar. (Dr.Muhammad Sayyidd Al-Wakil.2008:21)
v  Dakwah islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan di akhirat (Prof.Toha Yahya Oemar.2011:1)
v  Dakwah adalah menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran adalah fardhu yang diwajibkan kepada setiap muslim. (Syaikh Muhammad Abduh.2011:2)
Dari definisi para ahli diatas maka dapat kita simpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim maupun non muslim. dengan cara yang bijaksana, kepada islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran islam, untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup  di dunia dan bahagia di akhirat.
2.      Pengertian Ilmu Dakwah
a.      Definisi ilmu dakwah secara etimologi terdiri dari dua kata yaitu ilmu dan dakwah. Pengertian ilmu sering dikacaukan dengan pengertian “pengetahuan”. Yang jelas sewaktu-waktu ilmu itu juga dikatakan pengetahuan. Pengetahuan adalah kesan yang terdapat di dalam pemikiran manusia sebagai hasil sentuhan dengan objek tertentu. Sedangkan ilmu adalah sejumlah pengetahuan yang tersusun secara sistematis, logis, hasil pemikiran manusia, objektif atau dapat diuji oleh siapa pun.
b.      Menurut istilah, adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana berdakwah atau mensosialisasikan ajaran Islam kepada masyarakat dengan berbagai pendekatan agar nilai-nilai ajaran Islam dapat direalisasikan dalam realita kehidupan, dengan tujuan agar mendapat ridha Allah SWT.
3.      Unsur-unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah ialah suatu komponen atau bagian yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah.hubungan antar unsur-unsur tersebut sangat menentukan efektifitas dan Efisiensi dalam penyampain dakwah. Unsur-unsur Dakwah: Da’i, Mad’u, Maddah, Wasilah, Thariqah, dan Atsar. Kesemuanya ini sangat erat hubungannya dalam proses penyampaian dakwah. Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak di perhatikan maka prose penyampaian dakwah tidak akan efektif dan sempurna.
Ada pun unsur-unsur tersebut Ialah:
v  Da’i (Pelaku dakwah)
Nasaruddin Lathief mendevenisikan Bahwa dai adalah Muslim dan Muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok. Seorang dai hendaklah mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang Allah, alam semesta, dan kehidupan, sereta apa yang dihadirkan dakwah untuk memberi solusi, terhadap problema yang di hadapi manusia, juga cara-cara yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan prilaku manusia tidak salah dan tidak melenceng.
vMad’u (Penerima dakwah/Audient)
Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama islam maupun tidak; dengan kata lain manusia secara keseluruhan.Kepada manusia yang belum beragama islam adlah bertujuan untuk mengajak mereka mengikuti agama islam; sedangkan kepada orang-orang islam adalah untuk meningkatkan lagi kualitas iman, islam, dan ihsan.
Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu : mukmin , kafir, dan munafik
v Maddah (Materi Penyampaian Dakwah)
Maddah adlah isi pesan atau meteri yang di sampaikan Da’i kepada Mad’u. Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu:
1. Masalah akidah [Keimanan]
2. Masalah syariah [Hukum]
3. Masalah muamalah [hubungan sosial]
4. Masalah Akhlak [Tingkah laku]
v Wasilah (Media Dakwah)
Wasilah/media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan ajaran islam kepada umat, Hamzah Ya’qup membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu:
1. Lisan [berpidato, ceramah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya]
2. Tulisan [karya tulis,majalah, Surat kabar,dan sepanduk]
3. Lukisan [gambar dan Karikatur]
4. Audiovisual [televisi,radio, internet dan sebagainya]
5. Akhlak [melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran islam yang secara langsung dapat dilihat dan didengarkan oleh mad’u].
v Thariqah (Metode dakwah)
Metode adlah suatu cara yang di tempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan
menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusiaMetode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah islam.
Secara garis besar ada tiga pokok metode dakwah, yaitu:
1. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga mudah di mengerti dan mereka tidak merasa bosan dan apa yang da’i sampaikan.
2. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran islam dengan rasa kasih sayang (lemah lembut), sehingga apa yang disampaikan dai tersebut bisa menyentuh hati si madu.
3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar fikiran atau tanya jawab. Dengan ini dai bisa mengetahui apa yang menjadi pertanyaan oleh sekelompok orang/individu tentang suatu masalah dalam kehidupan.
v Atsar (Efek)
Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan efek atau reaksi. Artinya jika dakwah telah dilakukan oleh seorang dai dengan materi dakwah, Wasilah dan Thariqah tertentu maka akan timbul respon dan efek pada si Mad’u.
Atsar [efek] sering di sebut dengan Feedback [umpan balik] dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i. Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah berdakwah, maka selesailah dakwah,. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya.
4.      Ayat dakwah yaitu surah an-Nahl ayat 125 dan surah Ali-Imran ayat 104.
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ -١٢٥-
Artinya: “serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ -١٠٤-
Artinya: “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”.
5.      Hadits Dakwah Kewajiban Dakwah
      مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم)

“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya”

    مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ.( وراه صحيح مسلم)
Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman
6.      Kelompok sasaran dakwah secara umum adalah seluruh manusia, dan objek dakwah secara khusus dapat ditinjau dari berbagai aspek secara khusus sebagai berikut: :
v  Aspek usia; anak-anak, remaja dan orang tua.
v  Aspek kelamin ; Laki-laki dan perempuan.
v  Aspek agama ; Islam dan kafir atau non muslim.
v  Aspek sosiologis ; Masyarakat terasing, pedesaan, kota kecil dan kota besar, serta masyarakat marjinal dari kota besar.
v  Aspek sturktur kelembagaan ; Legislati, ekskutif, dan yudikatif.
v  Aspek kultur ke-beragamaan ; Priyayi, abangan dan santri.
v  Aspek ekonomi ; Golongan kaya, menegah, dan miskin.
v  Aspek mata pencaharian ; Petani, peternak, pedagang, nelayan, karyawan, buruh dll.
v  Aspek khusus ; Golongan masyarakat tuna susila, tuna netra, tuna  rungu, tuna wisma, tuna karya, dan narapidana.
v  Komunitas masyarakat seniman, baik seni musik, seni lukis, seni pahat, seni tari, artis, aktris dll.
Para da’I tidak cukup hanya mengetahui objek dakwah secara umum dan secara khusus tersebut, tetapi yang lebih penting lagi yang harus diketahui adalah hakikat objek atau sasaran dakwah itu sendiri. Adapun hakikat objek dakwah adalah seluruh dimensi problematika hidup objek dakwah, baik problem yang berhubungan dengan aqidah, ibadah, akhlaq, mu’amalah [ pndidikan, social, ekonomi, politik, budaya dll].
7.      Objek kajian Ilmu dakwah
v  Objek Materal Ilmu Dakwah: Perilaku keislaman dalam berislam.
v  Objek Formal Ilmu Dakwah: Perilaku Keislaman dalam melakukan Tabligh, Irsyad, Tadbir dan Tathwir.
v  Ilmu Dakwah erat kaitannya dengan Kajian ilmu keislaman selain dakwah dan ilmu tentang perilaku manusia.
v  Ilmu Dakwah berkarakter interdisipliner.
8.      Dakwah di masa yang akan datang
Dakwah Islam masa depan adalah dakwah yang mampu beradaptasi, bertoleransi, dan harmonisasi dengan lingkungannya. Sehingga dakwah Islam dapat menjadi pencerahan pemikiran, solusi atas problem kehidupan, dan membawa kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Inilah Islam yang damai, agama dunia dan rahmatanlil’alamin.
Oleh karenanya ada tiga alasan diperlukannya manajemen dalam dakwah:
  1. Untuk mencapai tujuan. Seorang dai perlu memanage dakwahnya sehingga dakwah yang dilakukan dapat membuahkan hasil nyata sesuai dengan impian dan rencana.
  2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Kadang seorang dai memiliki tujuan yang saling bertentangan dan hal ini tidak disadari di awal perjalanan namun terasa di pertengahan. Oleh sebab itu, perlunya manajemen yang matang sehingga tujuan yang saling bertentangan dapat dihindarkan sedini mungkin.
  3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Keberhasilan dakwah dapat diukur dengan efisiensi dan efektivitas seorang dai. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar sekaligus memaksimalkan hasil yang diperoleh. Sedangkan efektifitas adalah kemampuan untuk memilih cara yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, dai yang efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan dan atau metode yang tepat untuk melakukannya.

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

My Instagram

Instagram
 
Support : As'adiyah | Buya Yahya | Your Link
Copyright © 2015. Tibbil Qulub - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger