Home » , » Kajian Kitab Al hikam Tema bab-46

Kajian Kitab Al hikam Tema bab-46

Written By Shalawat tibbil qulub on Thursday 11 December 2014 | 05:40


1) حُسن الأَعمال نتاءِجُ حسن الأَحْوال, وحُسن الأَحوال مِن نَتاءجِ التَّحقُّق في مَقامَات الإِنْزال
2) Amalan baik lahiriah dipicu dari kebaikan hati, sedang hati yang baik timbul dari keyakinan diri yang merdeka dari dampak buruk nafsu))
3) Maksud “amalan2 lahiriah” disini adalah aktivitas ibadah yang Anda lakukan sehari2, semisal shalat, puasa, zakat, haji, sedekah & dst.
4) Sedangkan maksud dari “kebaikan hati” adalah kecondongan hati Anda kepada Allah, semisal sifat ketundukan diri & rasa takut pada Allah.
5) Hikmah ini menjelaskan keterikatan antara anggota lahir dg kinerja hati Anda; bahwa kedua2nya telah terintegrasi satu sama lain.
6) Kerja anggota badan biasanya timbul sebab keadaan hati Anda. Sebening apakah hati Anda, maka sebaik itu pula kualitas amal yg akan lahir.
7) Begitu pula sebaliknya: sekotor & sekusut apakah hati yang Anda miliki, maka seburuk itulah amaliah yang akan terlihat kemudian.
8) Semakin Anda merasa sebagai seorang yg bebas & hanya fokus menuju Allah, maka semakin Anda merasakan kelembutan kasih sayang-Nya.
9) Begitu penting peranan hati, hingga ia bisa mengontrol gerakan badan. Sebagai pecinta & perindu Allah, kita harus banyak belajar.
10) Oke tweeps, mari kita masuk kedalam pembahasan inti dari kalam Ibnu Athaillah tadi. Tetap semangat nyimak...
11) Melihat fitrah manusia yang serba lemah, ada tiga tahapan/tingkatan psikologis agar seorang bisa sampai (wushul) mengenal Allah: >>
12) >>yaitu BERTOBAT, BERSABAR & RIDHA kepada takdir Allah. Tiga tahapan ini saling berkaitan & berkesinambungan, sesuai urutannya masing2.
13) Jika hati Anda berkeinginan mengenal Allah lebih dekat, maka tahap pertama yg harus dilakukan adlh bertobat.
14) Bertobat dari dosa2 yang telah lalu & komitmen untuk tak mengulangi kembali dikemudian hari. inilah yg disebut dg "Taubatan-Nashuha".
15) Sebab gelimang dosa bisa jadi penghalang utama hati untuk mengenal Allah. Allah sangat tak suka dg orang2 yg kepribadiannya tak baik.
16) Memang ada semacam adagium begini: “Manusia tak akan luput dari kesalahan & dosa”. Betul. Tapi ingat, pintu tobat Allah tak tertutup.
17) Allah senang dengan hamba yg menobati dosa2nya. Allah sangat senang pada usaha2 hambanya untuk jadi orang lebih baik dimasa mendatang.
18) Maka tobatilah dosa2 yg telah lalu, sebab hal ini lebih baik dari sekedar berpangku tangan meratapi kesalahan2 sendiri. Lihat QS 24:32.
19) Tahapan kedua adlh bersabar. Bersabar dalam arti yg sebenar2nya: baik fisik & hati sama2 harus kebal dari godaan2 nafsu yg menjerumuskan
20) Nah, sabar ini berkaitan dg tobat tadi. Sabar maksudnya dalam arti yg positif. Sabar dg cobaan2 Allah & sikap buruk manusia disekitarnya
21) Mengapa sabar harus dikaitkan dg hal yg positif? Iya, sebab ada juga sabar yg punya arti negatif. Seperti sabar yg mendendam & lainnya.
22) Bila Anda bersabar dg semua cobaan Allah maka berarti Anda telah mulai masuk untuk bisa semakin mengnal Allah.
23) Sabar menanggung cobaan dari Allah akan menarik simpati Allah. Allah sangat senang pada hambanya yg bersabar. Innallaha ma'ash-Shabirin.
24) Sebenarnya sabar itu bermacam2: kuat & istikamah beribadah disebut sabar. Kuat menahan cobaan nafsu sebenarnya juga disebut sabar.
25) Nah, disini hikmah dicipatakannya manusia tampak jelas: bahwa Allah sengaja mencipta Anda sebagai makhluk lemah, agar Anda butuh Allah.
26) Fitrah Anda memang lemah, tapi dg hanya bersandar pada Allah maka psikologi Anda akan kuat. Tumpuan Anda adlh Allah, tuhan penguasa alam
27) Tahapan ketiga yaitu kerelaan hati (ridha) pada kepastian & kehendak Allah. Tahapan ketiga ini adlh yg paling inti ketimbang sebelumnya.
28) Dikatakan paling inti sebab kerelaan/keridhaan adlh kemampuan terakhir Anda saat dihadapkan dg sebuah problem akut kehidupan Anda.
29) Ridha merupakan sikap terakhir manusia jika tak mau menyerah dari masalah. Ridha itu bukan pasrah atau menyerah. Ridha itu kemuliaan.
30) Ridha pada takdir Allah bukanlah pasrah, tapi ia bermakna mulia. Seperti kisah heroik Sayidina Umar dimasa lalu. Kata Sayidina Umar: >>
31) "Saya tak menghindar dari takdir Allah (berupa wabah Thaun), tapi saya ingin berpindah dari takdir Allah menuju takdir Allah yg lain"
32) Maka jika Anda telah bertobat, lalu bersabar dalam perjalanan menuju Allah, kemudian ridha pada segala ketentuan yg Allah limpahkan >>
33) Maka sempurnalah tahapan2 suluk Anda menuju Allah. Semakin Anda terjerembab sujud dihadapan Allah, maka Dia akan semakin perhatian.
34) Tak akan ada rasa optimis apalagi kecewa yg akan muncul dari hati Anda. Perasaan hati tenang, tanpa ada kemauan menggugat pada Allah.
35) Inilah maksud kalam hikmah Ibnu Athaillah dipendahuluan tadi tweeps: “Amalan baik lahiriah dipicu oleh kebaikan hati, >>
36) >>Sedangkan hati yang baik timbul dari keyakinan diri yang merdeka (dari dampak buruk nafsu)”. Jaga hati Anda baik2, sebab ia inti tubuh
37) Semakin Anda memfokuskan hati pada Allah, semakin besar kecintaan Anda pada Allah. Sedalam apakah kecintaan Anda pada Allah >>
38) >>Maka sebesar itu pulalah kecintaan Allah pada Anda. Dalam hadis disebutkan: "Aku (Allah) tergantung pada sangkaan hambaku terhadapku".
39) Moga hati kita diberi cahaya cinta menuju Allah. Amin. Meski sekelumit, moga2 #NagjiHikam malam ini bisa buat hati Anda makin cerah.
40) Sekian #NgajiHikam bab-46 kali ini. Ketemu lagi besok dengan pembahasan hikmah yang lebih seru. Selamat malam & Wassalamualaikum tweeps.
Source : @sidogiri
#Ngajihikam malam jum'at 11,12,2014
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

My Instagram

Instagram
 
Support : As'adiyah | Buya Yahya | Your Link
Copyright © 2015. Tibbil Qulub - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger