Inilah ayat yang menjeleskan tentang keutamaan pernikahan...
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ
مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ -٣٢-
Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara
kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang
laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan Memberi kemampuan
kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha
Mengetahui.
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ
الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ
اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ -٧١-
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan,
sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat,
menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan Diberi
rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
(Qs. At Taubah (9) : 71)
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ
لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُوْلَئِكَ
مُبَرَّؤُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ -٢٦-
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan
perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang
baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa
yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia
(surga).**
(QS. An
Nuur (24) : 26)
**Ayat ini menunjukkan kesucian ’Aisyah r.a. dan Shafwan
dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang
paling baik, maka perempuan yang baik pula yang menjadi istri beliau.
وَمِن كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ -٤٩-
Dan segala sesuatu Kami Ciptakan berpasang-pasangan agar
kamu mengingat (kebesaran Allah).
(QS. Adz Dzariyaat (51) : 49)
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ
كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
-٣٦-
Maha Suci (Allah) yang telah Menciptakan semuanya
berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
(Qs. Yaa Siin (36) : 36)
وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ
أَزْوَاجاً وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ
الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
-٧٢-
Dan Allah Menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari
jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta
memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan
mengingkari nikmat Allah? (Qs. An Nahl (16) : 72)
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ
أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ -٢١-
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia
Menciptakan pasangan-pa-sangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia Menjadikan di antaramu rasa
kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
(Qs. Ar. Ruum (30) : 21)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ
إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً -١-
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
Menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) Menciptakan
pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
Memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada
Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta,** dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu Menjaga dan Mengawasimu.
**Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan
sesuatu atau meminta kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti
as-aluka billāh artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah. (Qs.
An Nisaa (4) : 1)
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي
الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ
فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ
أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ -٣-
Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah
perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu
khawatir tidak akan mampu berlaku adil, ** maka (nikahilah) seorang saja,**
atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki.**Yang demikian itu lebih dekat
agar kamu tidak berbuat zalim.
. (Qs. An Nisaa’ (4) : 3)
**Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam memenuhi
kebutuhan istri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat
lahiriah dan batiniah
**Islam membolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu.
Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para
nabi sebelum Nabi Muhammad saw.. Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang
saja.
**Hamba sahaya dan perbudakan dalam pengertian ini pada saat
sekarang sudah tidak ada
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ
إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً -٣٦-
Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang Mukmin dan perempuan
yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah Menetapkan suatu ketetapan, akan
ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan
kesesatan yang nyata.
(Qs. Al Ahzaab (33) : 36)
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ
فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً -٣٢-
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu
perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
(Al-Isra : 32)
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلاً
خَفِيفاً فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَت دَّعَوَا اللّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا
صَالِحاً لَّنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ -١٨٩-
Dia-lah yang Menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan
daripadanya Dia Menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka
setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah
dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya
(suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), “Jika
Engkau Memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.” (
Al-a’raff : 189)
0 komentar:
Post a Comment