Lanjutan dari ayat Seruan atau panggilan khusus orang beriman :
20 Larangan Mendekati Shalat dalam Keadaan Mabuk
20 Larangan Mendekati Shalat dalam Keadaan Mabuk
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّىَ تَعْلَمُواْ
مَا تَقُولُونَ وَلاَ جُنُباً إِلاَّ عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىَ تَغْتَسِلُواْ وَإِن
كُنتُم مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاء أَحَدٌ مِّنكُم مِّن الْغَآئِطِ أَوْ
لاَمَسْتُمُ النِّسَاء فَلَمْ تَجِدُواْ مَاء فَتَيَمَّمُواْ صَعِيداً طَيِّباً فَامْسَحُواْ
بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَفُوّاً غَفُوراً -٤٣-
Wahai
orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati shalat, ketika kamu dalam keadaan
mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri
masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati jalan saja,
sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam
perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,**
sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang
baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha
Pemaaf, Maha Pengampun.
**Sebagian
besar ulama menjelaskan arti menyentuh di sini adalah bersentuhan kulit, dan
sebagian lain adalah bercampur sebagai suami istri
21
Perintah taat Kepada Allah SWT dan rasulnya
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ
مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن
كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
-٥٩-
Wahai
orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan
Ulul Amri (pemegang kekuasaan)** di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Quran) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
**Selama
pemegang kekuasaan berpegang pada Kitab Allah dan Sunnah Rasul
22
Perintan Bersiap Siaga
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ خُذُواْ حِذْرَكُمْ فَانفِرُواْ ثُبَاتٍ أَوِ انفِرُواْ جَمِيعاً
-٧١-
Wahai
orang-orang yang beriman! Bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan
pertempuran) secara berkelompok, atau majulah bersama-sama (serentak).
23
Etika Berperang di jalan allah
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَتَبَيَّنُواْ وَلاَ تَقُولُواْ
لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلاَمَ لَسْتَ مُؤْمِناً تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا فَعِندَ اللّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنتُم مِّن قَبْلُ فَمَنَّ
اللّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُواْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيراً
-٩٤-
Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka
telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang
mengucapkan “salam” kepadamu,** “Kamu bukan seorang yang beriman”, (lalu kamu
membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di
sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu,**lalu
Allah Memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
**Dimaksud
juga dengan orang yang mengucapkan kalimat lā ilāha illallāh
**Orang
itu belum nyata keislamannya oleh orang ramai, kamu pun demikian pula dahulu
24
Perintah Menjadi Penegak Keadilan
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاء لِلّهِ وَلَوْ عَلَى
أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ إِن يَكُنْ غَنِيّاً أَوْ فَقَيراً
فَاللّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلاَ تَتَّبِعُواْ الْهَوَى أَن تَعْدِلُواْ وَإِن تَلْوُواْ
أَوْ تُعْرِضُواْ فَإِنَّ اللّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيراً -١٣٥-
Wahai
orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum
kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha Teliti terhadap segala apa
yang kamu kerjakan.
25
Perintah Tetap Beriman
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى
رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِيَ أَنزَلَ مِن قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيداً -١٣٦-
Wahai
orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (al-Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.
26 Jangan Memilih Pemimpin Orang Kafir
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ
أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُواْ لِلّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَاناً مُّبِيناً -١٤٤-
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai
pemimpin selain dari orang-orang Mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang
jelas bagi Allah (untuk Menghukummu)?
#
Al-Maidah
27
Perintah Memenuhi Janji
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ أَوْفُواْ بِالْعُقُودِ أُحِلَّتْ لَكُم بَهِيمَةُ الأَنْعَامِ
إِلاَّ مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنتُمْ حُرُمٌ إِنَّ اللّهَ
يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ -١
Wahai
orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji.** Hewan ternak dihalalkan
bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah
Menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia Kehendaki.
**Janji
di sini adalah janji setia hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibuat oleh
manusia dalam pergaulan sesamanya.
28
Jangan Melanggar Bulan Haram
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ اللّهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلاَ
الْهَدْيَ وَلاَ الْقَلآئِدَ وَلا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً
مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَاناً وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُواْ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ
شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُواْ وَتَعَاوَنُواْ
عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ
اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ -٢-
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian
Allah,** dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,**jangan
(mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban)**dan qalā-id (hewan-hewan kurban yang
diberi tanda),**dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitul Haram; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhan-nya.**Tetapi apabila
kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai
kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari
Masjidil Haram, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,
sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.
**Syiar-syiar
kesucian Allah ialah segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadah haji
seperti tata cara melakukan thawaf dan sa’i. Tempat-tempat mengerjakannya,
seperti Ka’bah, Shafa, dan Marwah
**Bulan
haram ialah Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Pada bulan-bulan itu
dilarang melakukan peperangan
**Hadyu
ialah hewan yang disembelih sebagai pengganti (dam) pekerjaan wajib yang
ditinggalkan, atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang terlarang
mengerjakannya di dalam ibadah haji
**Qalāid
ialah hewan hadyu yang diberi kalung, agar diketahui orang bahwa hewan itu
telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka’bah
**Dimaksud
dengan karunia ialah keuntungan yang Diberikan Allah dalam perjalanan, ibadah
haji, sedangkan keridaan Allah ialah pahala amalan haji.
29
Perintah Wudhu
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ
إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ
وَإِن كُنتُمْ جُنُباً فَاطَّهَّرُواْ وَإِن كُنتُم مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ
جَاء أَحَدٌ مَّنكُم مِّنَ الْغَائِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَاء فَلَمْ تَجِدُواْ
مَاء فَتَيَمَّمُواْ صَعِيداً طَيِّباً فَامْسَحُواْ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ
مَا يُرِيدُ اللّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَـكِن يُرِيدُ لِيُطَهَّرَكُمْ
وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ -٦-
Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika
kamu sakit ** atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh **perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka
bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan
(debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak Membersihkan
kamu dan Menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.
**Sakit
yang tidak boleh kena air.
**Menyentuh,
menurut jumhur ialah “bersentuhan kulit.” Sedang sebagian mufasir adalah “bercampur
sebagai suami istri.”
30
Jadilah Penegak Keadilan
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ
شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ
اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ -٨-
Wahai
orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah,
(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil)
itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
31
Ingat Nikmat Allah
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ اذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَن يَبْسُطُواْ
إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنكُمْ وَاتَّقُواْ اللّهَ وَعَلَى
اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ -١١-
Wahai
orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu,
ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah
Menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada
Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.
32
Perintah Mencari Wasilah
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَابْتَغُواْ إِلَيهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُواْ
فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -٣٥-
Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan)
untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya,
agar kamu beruntung.
33
Jangan Menjadikan Yahudi Dan Nasrani Teman Setia
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ
يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ -٥١-
Wahai
orang- orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani
sebagai teman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barangsiapa
di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia
termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.
34
Berjihad
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْمٍ
يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ
يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ
يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ -٥٤-
Wahai
orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari
agamanya, maka kelak Allah akan Mendatangkan suatu kaum, Dia Mencintai mereka
dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang
yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad
di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah yang Diberikan-Nya kepada siapa yang Dia Kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.
35
Jangan Jadikan Pemimpin Orang Kafir
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ دِينَكُمْ هُزُواً وَلَعِباً
مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاء وَاتَّقُواْ
اللّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ -٥٧-
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang
membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang
yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan
bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.
36
Jangan Mengharamkan Yang Halal
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحَرِّمُواْ طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُواْ
إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ -٨٧-
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah
Dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
37
Menjauhi Minuman Keras
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ
مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -٩٠-
Wahai
orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban
untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu
beruntung.
38
Jangan Melampaui Batas
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللّهُ بِشَيْءٍ مِّنَ الصَّيْدِ تَنَالُهُ أَيْدِيكُمْ
وَرِمَاحُكُمْ لِيَعْلَمَ اللّهُ مَن يَخَافُهُ بِالْغَيْبِ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ
ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ -٩٤-
Wahai
orang-orang yang beriman! Allah pasti akan Menguji kamu dengan hewan buruan
yang dengan mudah kamu peroleh dengan tangan dan tombakmu agar Allah Mengetahui
siapa yang takut kepada-Nya, meskipun dia tidak melihat-Nya. Barangsiapa
melampaui batas setelah itu, maka dia akan mendapat azab yang pedih.
39 tentang haji
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْتُلُواْ الصَّيْدَ وَأَنتُمْ حُرُمٌ وَمَن قَتَلَهُ مِنكُم
مُّتَعَمِّداً فَجَزَاء مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ
مِّنكُمْ هَدْياً بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَو عَدْلُ
ذَلِكَ صِيَاماً لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ عَفَا اللّهُ عَمَّا سَلَف وَمَنْ عَادَ
فَيَنتَقِمُ اللّهُ مِنْهُ وَاللّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ -٩٥-
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh hewan buruan,** ketika kamu
sedang ihram (haji atau umrah). Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja,
maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan
yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai
hadyu yang dibawa ke Ka‘bah,** atau kafarat (membayar tebusan dengan) memberi
makan kepada orang-orang miskin,**atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang
dikeluarkan itu,**agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah
telah Memaafkan apa yang telah lalu.**Dan barangsiapa kembali mengerjakannya,
niscaya Allah akan Menyiksanya. Dan Allah Maha Perkasa, memiliki (kekuasaan
untuk) menyiksa.
**Hewan
buruan baik yang boleh dimakan atau tidak, kecuali burung gagak, burung elang,
kalajengking, tikus, dan anjing buas. Dalam suatu riwayat termasuk juga ular.
**Yang
dibawa sampai ke daerah haram untuk disembelih di sana dan dagingnya dibagikan
kepada fakir miskin.
**Sepadan
dengan harga hewan ternak pengganti hewan yang dibunuh itu.
**Puasa
yang jumlah harinya sebanyak mud yang diberikan kepada fakir miskin, seharga
hewan yangdibunuh dengan catatan, seorang fakir miskin mendapat satu mud (lebih
kurang 6,5 ons).
**Membunuh
hewan sebelum turun ayat yang mengharamkan ini.
40
Jangan Menyusahkan Nabi
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَسْأَلُواْ عَنْ أَشْيَاء إِن تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِن
تَسْأَلُواْ عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللّهُ عَنْهَا
وَاللّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ -١٠١-
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal
yang jika diterangkan kepadamu, (justru) menyusahkan kamu. Jika kamu
menanyakannya ketika al-Quran sedang diturunkan, (niscaya) akan diterangkan
kepadamu. Allah telah Memaafkan (kamu) tentang hal itu. Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyantun.
41
Perintah Jaga Diri
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ لاَ يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ
إِلَى اللّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعاً فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
-١٠٥-
Wahai
orang- orang yang beriman! Jagalah dirimu;(karena) orang yang sesat itu tidak
akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah
kamu semua akan kembali, kemudian Dia akan Menerangkan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.
42
Perintah Berwasiat
يِا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِينَ
الْوَصِيَّةِ اثْنَانِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنكُمْ أَوْ آخَرَانِ مِنْ غَيْرِكُمْ إِنْ أَنتُمْ
ضَرَبْتُمْ فِي الأَرْضِ فَأَصَابَتْكُم مُّصِيبَةُ الْمَوْتِ تَحْبِسُونَهُمَا مِن
بَعْدِ الصَّلاَةِ فَيُقْسِمَانِ بِاللّهِ إِنِ ارْتَبْتُمْ لاَ نَشْتَرِي بِهِ ثَمَناً
وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَلاَ نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللّهِ إِنَّا إِذاً لَّمِنَ الآثِمِينَ
-١٠٦-
Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi
kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan
oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama)
dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya
kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah shalat, agar keduanya
bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, “Demi Allah kami tidak akan
mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami
tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami
termasuk orang-orang yang berdosa
terima kasih semoga Allah meridhoi dan menerima amal kebaikan serta mendapatkan balasan yang berlipat-lipat,
ReplyDeletebanyak yang menunggu anda posting sholeh Anda